Pentingnya Memeriksa Tekanan Darah untuk Deteksi Dini Hipertensi

HIPERTENSI adalah salah satu penyakit yang dikira silent killer lantaran bisa mengakibatkan kematian walau tak tunjukkan tanda-tanda. Hipertensi juga jadi salah satu aspek kemungkinan pemicu paling tinggi beragam masalah kesehatan membahayakan seperti otak, jantung serta ginjal.
Supaya terlepas dari kemungkinan hipertensi jadi utama sekali memeriksakan serta mengawasi desakan darah sebagaia usaha deteksi awal hipertensi.
Data yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) th. 2012 menyebutkan, penyakit hipertensi menempati peringkat pertama Global Burden of Disease di mana kecacatan atau penyakit yang diakibatkan oleh hipertensi tertinggi.
Ditambah lagi, seperti di sampaikan dr. Siska Suridanda Danny, SpJP, pakar kardiologi dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, penyakit hipertensi adalah penyakit yang bisa muncul tanpa ada tanda-tanda.
 " Biasanya baru berlangsung keluhan sesudah ada komplikasi serta masalah organ. Sesaat bila telah ada komplikasi telah terlambat lantaran telah berlangsung rusaknya, " katanya dalam seminar kesehatan yang di gelar OMRON Healthcare Indonesia di Le Meridien Hotel Jakarta, Selasa (31/3).
Karenanya dibutuhkan kontrol desakan darah yang dikerjakan dengan cara awal supaya terlepas dari beragam kemungkinan kesehatan yang mungkin saja berlangsung lewat kontrol desakan darah mandiri. Satu diantaranya dengan memakai alat pemeriksa desakan darah seperti Blood Pressure Monitor yang dikeluarkan OMRON Healthcare.
Pertama, dikerjakan dengan konfirmasi diagnosis untuk meyakinkan desakan darah. Ke-2, monitoring therapy di mana bila desakan darah tinggi bakal diawali dengan dua jenis obat untuk mengontrol darah. Ketiga, melakukan perbaikan compliance atau pengawasan desakan dara pasien dengan cara berkala.
Pemantauan desakan darah baiknya dikerjakan tiap-tiap dua th. untuk untuk yang berumur diatas 20 th. serta sekali satu tahun untuk orang berumur diatas 40 th., teridentifitkasi mempunyai desakan darah normal serta yang mempunyai aspek kemungkinan kardiovaskular seperti diabetes, obesitas, cholesterol serta aspek keturunan.
Kontrol ini dianjurkan dikerjakan sehari-hari, pada saat pagi serta malam hari dengan mengambil 2 sampai 3 kali pengukuran tiap-tiap kalinya serta mencatat angka rata-rata. Butuh di perhatikan keadaan ruang supaya tenang dengan posisi duduk punggung serta lengan disanggah dan keadaan alat atau mesin pemeriksa desakan darah yang telah terkalibrasi.
Meski sekian, terus dibutuhkan kontrol ke dokter untuk memantau desakan darah dengan cara lebih akurat serta pas. Seperti ditegaskan dr. Siska, " Pengukuran desakan darah mandiri bukanlah substitusi untuk kontrol teratur ke dokter ataupun beralih therapy tanpa ada konsultasi. "
Pasien yang dianjurkan lakukan kontrol desakan darah mandiri salah satunya pasien yang sudah di ketahui mempunyai desakan darah tinggi, pasien yang baru mengawali therapy anti hipertensi dan pasien memiliki resiko tinggi yang memerlukan pengawasan lebh ketat. Terlebih untuk yang mempunyai penyakit jantung koroner, tidak berhasil ginjal serta diabetes. Begitu juga untuk ibu hamil serta pasien dengan keraguan ada hipertensi terselubung.
Mengingat kemungkinan beresiko yang mungkin saja diakibatkan hipertensi, alangkah sebaiknya menghindar dari pada menyembuhkan dengan lakukan kontrol desakan darah untuk deteksi awal hipertensi.
Share on Google Plus

About Unknown

Redaksi Post merupakan Media Online Indonesia yang mengangkat berita-berita terhangat setiap harinya yang dikemas secara lengpak dari sumber terpercaya.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar