Bukannya bangga, beberapa warga Malaysia ini jadi melakukan tindakan tak nasionalis. Mereka membentangkan rancangan baru bendera negara waktu peringatan hari kemerdekaan ke-55 Jumat minggu lantas.
Bendera ini tampak seperti paduan pada bendera Indonesia serta Singapura. Terbagi dalam dua warna merah serta putih. Dibagian merah ada bln. sabit serta matahari berwarna kuning.
Website asiaone. com melaporkan, Senin (3/9), pengunjuk rasa berjanji akan meluncurkan bendera Malaysia baru sudah mereka rancang sendiri itu. Mereka menuding bendera saat ini mempunyai lambang serupa partai berkuasa, yaitu UMNO (Organisasi Bangsa Melayu Menyatu). Dalam demonstrasi itu, mereka juga mencapai foto-foto pemimpin bangsa.
Sebagian sejarawan Malaysia mengutuk aksi itu. Mereka menilainya bendera baru buatan pengunjuk rasa ini bertentangan dengan buku prinsip nasional.
Khoo kay Kim salah seseorang penulis buku itu mengeluhkan kurangnya pemahaman generasi muda bakal nilai-nilai bangsa serta lambang negara. " Mereka memperlakukan bendera seperti lelucon. Mereka tak memahami bendera ini ditetapkan rakyat lewat demokrasi, " tuturnya.
Design bendera Malaysia sekarang ini masih tetap mengadaptasi warna bendera Inggris yaitu merah, putih, serta biru. Aksen kuning pada sabit serta matahari membedakan sedikit.
Kim menyatakan tudingan pengunjuk rasa salah pengertian. " Apa pun perselisihan yang ada di partai politik, kenyataan-fakta spesifik ada di lambang bendera itu mesti di terima rakyat, " katanya.
Ketua Grup Hak Asasi Melayu Ibrahim Ali melukiskan tindakan unjuk rasa itu aksi subversif serta meneror persatuan serta kedamaian bangsa. Dia menekan pihak berwenang menyelidiki insiden ini serta melaporkan pelakunya.
Ketua pemuda partai MCA (Asosiasi Melayu-China) serta MIC (Kongres Malaysia-India) Wee Ka Siong katakan, " Bendera mewakili bangsa serta orang sudah mengorbankan hidup mereka untuk mempertahankannya. Bagaimanakah dapat tak dihormati, " tuturnya.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar