Eksekusi mati delapan terpidana masalah narkoba mengundang pro-kontra baik didalam serta luar negeri. Tetapi, tidak sedikit orang-orang malah mulai membela aksi pemerintah Indonesia yang berusaha memerangi narkoba pascaeksekusi mati.
Hal semacam ini tampak didalam salah satu account media sosial Path punya Ayunda. Lewat akunnya, Ayunda me-repath gambar diisi tulisan support pada pemerintah atas eksekusi mati terpidana narkoba. Menurut gambar itu, negara besar seperti Amerika Serikat lakukan hal sama pada pelaku narkoba, tetapi tidak ada yang berani protes negara adidaya itu.
CEO Media Wave Yose Rizal menyampaikan, timbulnya support ini karena orang-orang ereka lihat ketidakadilan yang dikerjakan oleh negara-negara besar serta Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saat banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dihukum gantung di Arab Saudi, tidak ada satu juga yang berusaha untuk mengecam praktek hukum yang berlaku itu.
" Saat itu melalui (eksekusi), Indonesia di beritakan dengan cara tak adil oleh negara-negara luar. Dimana itu Sekjen PBB (Ban Ki-moon), Amnesti Internasional waktu TKI serta TKW dihukum mati. Adakah standard ganda? " kata Yose waktu diskusi bertopik 'Survei Politik Berkualitas Dalam Pilkada Serentak 2015' di Jakarta, Rabu (30/4/2015).
Menurutnya, reaksi keras orang-orang dalam merespon sikap negara-negara asing yaitu suatu hal yang lumrah. Mereka memperbandingkan aksi kejahatan yang dikerjakan pengedar narkoba dengan TKI serta TKW yang notabene adalah pahlawan devisa. Nyaris sehari-hari ada WNI sebagai korban kejahatan barang haram itu. Hingga, beberapa pengedar semestinya sudah sadar bahwa apa yang sudah mereka kerjakan memiliki resiko besar.
Yose memberikan, tindakan solidaritas support pada pemerintah Indonesia tidak cuma diberikan warganya. Gambar di account Path punya Ayunda juga beredar di Singapura serta Malaysia.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar