Berdasar pada hasil riset, konsumsi keju, satu gelas air serta sepiring brokoli, dapat bikin rokok jadi tak enak.
Beberapa peneliti juga temukan bahwa rasa rokok bakal lebih nikmat sesudah mengonsumsi daging, meminum alkohol atau minuman yang memiliki kandungan cafein.
Hal semacam ini dapat bikin satu tren baru yang dimaksud smokers diet, dapat bikin berhenti merokok jadi lebih gampang.
" Merokok bukan sekedar tentang kecanduan nikotin, ini dapat tentang rasa serta kwalitas sensoris dari merokok, ” kata F. Joseph McClemon, asisten professor di departemen psikiatri serta pengetahuan tingkah laku di Duke University Medical Center di Durham, N. C, belum lama ini.
Jadi, apa pun yang kita dapatkan yang dapat mengganggu pengalaman merokok jadi tak mengasyikkan, dapat mempermudah perokok untuk berhenti.
Di Nicotine & Tobacco Research edisi April, McClemon serta koleganya melaporkan studi yang mereka kerjakan pada 209 pria serta wanita yang merokok.
Mereka merokok minimal 10 hingga 15 batang /hari serta ada dalam situasi sehat.
Beberapa peneliti bertanya pada beberapa perokok apakah makanan yang didapatkan pada mereka bikin rokok merasa lebih nikmat atau lebih jelek.
Jumlah rokok yang dikonsumsi juga dicatat, demikian pula dengan merk rokok, macamnya, ukurannya.
Nyaris 45 % dari perokok itu mengatakan sebagian makanan yang jadi memperburuk rasa dari rokok (55 % tak mengatakan), sedang nyaris 70 % mengidentifikasi beberapa makanan yang tingkatkan rasa dari rokok (30 % tak mengatakan).
Sebagian makanan yang dijelaskan jadi memperburuk rasa dari rokok yaitu sayuran serta buah-buahan, beberapa makanan yang datang dari susu, minuman yg tidak memiliki kandungan cafein (juice, air putih).
Beberapa partisipan juga memberikan bila ada situasi-situasi spesifik yang mengganggu kesenangan merokok yakni : tengah dalam saat penyembuhan, cuaca yang panas, merokok terlampau banyak atau terlampau cepat, lingkungan yang terlampau berasap.
Di segi lain, minuman yang memiliki kandungan cafein, alkohol, daging tingkatkan rasa dari rokok tersebut.
McClermon serta timnya juga menyebutkan bahwa perokok yang lebih muda lebih peka pada beberapa makanan yang jadi memperburuk rasa.
Sedang orang yang merokok dengan jumlah rokok yang lebih sedikit lebih sensitif pada makanan yang tingkatkan rasa dari rokok.
Mereka yang merokok type non-menthol lebih peka pada ke-2 dampak itu.
Stanton A. Glantz, director of the Center for Tobacco Control Research and Education at the University of California, San Fransisco menyebutkan bahwa riset ini menarik.
Namun dia juga memberikan bahwa riset ini butuh riset selanjutnya lagi, lantaran agar bagaimanapun ada reaksi-reaksi psychopharmacology berlangsung disini.
Ia juga memberikan bahwa langkah tersebut adalah langkah yang lumrah untuk hentikan rutinitas merokok.
Matthew L. Myers, president of the Campaign for Tobacco-Free Kids sepakat. (TanyaDok. com)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar