Di banding wanita, pria lebih rawan terserang serangan jantung. Beberapa masalah serangan jantung yang pernah berlangsung juga semakin banyak pada pria. Kenapa sekian?
Dokter spesialis jantung serta pembuluh darah Jetty Sedyawan mengungkap, pria memanglah lebih berisiko terserang serangan jantung dari pada wanita. Hal semacam ini di pengaruhi oleh aspek hormonal seseorang wanita.
“Sebelum wanita menopause, banyak produksi hormon estrogen. Itu pembuluh darahnya lentur, ” tutur Jetty.
Jetty menyampaikan, dalam riset dijelaskan bahwa wanita 10 th. lebih lambat terserang serangan jantung di banding pria. Namun, sesudah menopause, resiko wanita terserang serangan jantung sama juga dengan laki-laki.
“Setelah menopause tak ada lagi perlindungan hormon, kan. Profil lemaknya beralih juga, lebih gemuk, gerak kurang, ” jelas Jetty.
Penyumbatan pembuluh darah koroner yang mengakibatkan serangan jantung juga dapat berlangsung pada wanita. Terkecuali aspek type kelamin, umur seorang juga adalah aspek kemungkinan yang tidak dapat dirubah.
Seorang bakal lebih tinggi terserang resiko penyakit jantung bersamaan menambahnya umur. Aspek kisah keluarga yang mempunyai penyakit jantung dapat juga merubah.
Tetapi, menurut dokter yang meningkatkan Advanced Cardiac Life Dukungan (ACLS) ini, wanita ataupun umur muda juga dapat lebih berisiko terserang serangan jantung bila style hidupnya tak sehat, seperti merokok, pola makan tak sehat, serta kurang berolahraga.
“Gaya hidup saat ini ada anak-anak kecil telah pada merokok, di mana-mana telah naik eskalator, telah tidak jalan kaki seperti orang dahulu, ditambah polusi. Jadi yang muda dapat juga terserang serangan jantung lantaran pola hidup kurang baik, ” tutur Jetty.
Karenanya, sangatlah utama melindungi jantung dengan pola hidup yang sehat. Menurut Jetty, orang-orang umum juga butuh pelajari pertolongan hidup basic untuk pertolongan pertama bila temukan seorang yang terserang serangan jantung. Kompas
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar