Muhammad Edo gundah gulana. Bagaimanakah tak, di negeri sebagian besar penduduknya Muslim, nama Muhammad yang disandangnya nyatanya berimbas pada perlakuan di imigrasi yang diskriminatif. Dikarenakan nama Muhammad itu, dia tidak dapat daftar autogate di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Edo menjelaskan peristiwa yang dirasakannya itu berlangsung pada minggu lantas. Waktu itu dia akan pergi ke Sydney, Australia. Waktu bakal masuk pintu Imigrasi, dia berusaha untuk mendaftar autogate yang terdapat di samping kanan. Dia juga ajukan pertanyaan pada petugas Imigrasi yang berjaga disana. Mengutip kabar berita detik. com, petugas Imigrasi itu juga mengecek paspor Edo.
“Kata petugas Imigrasi itu, bila ada nama Muhammad atau Ali tak dapat, ” jelas Edo menceritakan pengalamannya, Rabu (18/3/2015). Bila sekian, bermakna siapa juga orang yang mempunyai nama Muhammad serta Ali mesti melalui pintu dengan kontrol manual yang dikerjakan petugas imigrasi dengan lebih ketat, dalam arti lain, nama Muhammad serta Ali dikira mesti lebih ketat di check lantaran dikira condong teroris.
Edo terperanjat dengan info petugas Imigrasi itu. “Ini Indonesia loh, di Australia saja tak apa-apa nama Muhammad masuk autogate, ” urai karyawan yang bekerja di bilangan di SCBD itu. Pada akhirnya Edo lalu pilih masuk pintu Imigrasi lewat cara manual, lewat cara turut antre. Walau sebenarnya, kata dia, bila melalui autogate pasti bakal dapat lebih cepat. “Saya tidak ingin berdebat dengan petugas, kelak jadi tidak dapat ke luar negeri. Saya terima saja, ” kata Edo.
Umat Islam semestinya mengecam serta menuntut supaya system Autogate yang rasis ini serta mengejek Nabi Muhammad saw dicabut saja.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar